BIOLOGI IKAN MAS
Nama
umum Ikan Mas, nama latin Cyprinus Carpio, nama asing Common Carp. Secara garis
besar bentuk dari pada ikan mas yakni badan agak panjang dan pipih dengan warna
tubuh keemasan, warna varian lainnya putih, kuning, merah, hitam dan corak
kombinasi warna-warna tadi. Mulutnya dapat dilebarkan dengan struktur bibir
lunak. Terdapat dua sungut (semacam kumis) yang membedakannya dengan ikan
maskoki; Crucian Carp (Carassius Carassius); Gold Fish (Carassius Auratus).
Bagian kepala tanpa sisik, seluruh tubuh dipenuhi sisik agak besar kecuali pada
varian ikan mas kaca; Mirror Carp dan Leather Carp yang sebagian bahkan nyaris
seluruh tubuhnya tidak bersisik. Badannya yang gemuk tersebut dapat mencapai 36
kg dengan panjang 1.5 m (keterangan berat dan panjang disarikan dari The
Dorling Kindersley ~ The Encyclopedia Of Fishing – Section Species, Freshwater
Fish, Carp, page 135). Tentang berat ini pernah disaksikan ikan mas di
Indonesia yang mencapai berat 30 kg panjang 1 m lebih milik seorang petani ikan
di Jawa Barat. Untuk ikan mas dengan berat di atas 10 kg yang berhasil
dipancing di lokasi alam, foto-fotonya dapat dilihat di Carp Net. Pada varian
Wild Carp yang bentuk badannya memanjang ukurannya lebih kecil dari Common
Carp. Di Indonesia sendiri Ikan Mas ini mempunyai nama khas sendiri berdasar
bentuk, warna dan wilayah penyebarannya seperti Lauk Mas, Mas Majalaya, Punten,
Nyonya,
Kaca, Kancra Domas, Kumpay dan lain sebagainya.
Kaca, Kancra Domas, Kumpay dan lain sebagainya.
Anatomi Ikan Mas
HABITAT
Ikan
mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai ikan
konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di daratan
Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Pembudidayaan ikan mas di
Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra dalam bentuk empang, balong maupun
keramba terapung yang di letakan di danau atau waduk besar. Budidaya modern di
Jawa Barat menggunakan sistem air deras untuk mempercepat pertumbuhannnya.
Habitat
aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai sedang dan di area
dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak menyediakan pakan
alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu dasar perairan adalah
tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai yang terlindungi
rindangmya pepohonan dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan pohon yang
tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Di Indonesia sendiri untuk mencari
tempat memancing ikan mas bukanlah hal yang sulit. Karena selain telah
dibudidayakan banyak empang yang sengaja dibuat demi memanjakan para penggemar
mancing ikan mas.
PERKEMBANGBIAKAN
Ikan
Mas berkembang biak dengan bertelur, masa kawinnya pada daerah tropis pada saat
awal musim hujan. Ikan Mas betina biasanya bertelur di dekat tumbuhan di dalam
air di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur tersebut
kemudian menempel pada dedaunan. Pada suhu yang hangat dan kondisi yang ideal
telurnya akan menetas dalam 5 sampai 8 hari. Karena malasnya sang induk betina
maupun jantan maka hasil yang menetas sangat sedikit dibanding telurnya. Para
petani yang membudidayakan ikan ini biasanya memindahkan telur-telur yang telah
menempel pada medianya ke kolam lain agar didapat hasil yang maksimal. Beberapa
bulan kemudian ikan mas sudah layak dikonsumsi beratnya lebih kurang 250 gram.
Untuk pancingan biasanya adalah ikan mas yang telah mencapai berat 500 gram ke
atas.
KEBIASAAN MAKAN
Kebiasaan
makan (Feeding Habit) ikan mutlak diketahui seorang pemancing walau dirinya
bukan seorang biolog, karena pengetahuan ini memberikan petunjuk buat pemancing
tentang umpan, selera makan, waktu makan dan sebagainya. Ikan Mas dapat
dikatagorikan sangat rakus. Memakan segala pakan yang terdapat di dasar air,
pertengahan air dan permukaan air. Pakan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut,
cacing, keong, udang, kerang, larva serangga dan organisma lainnya yang ada di
perairan. Dia akan membuka mulutnya lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya
seperti alat penghisap. Terkadang mengaduk-aduk dasar air dengan mulut dan
badannya sehingga menimbulkan bayang kecoklatan pada perairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar